Jumat, 20 November 2009

LAPORAN KEUANGAN, 30 NOVEMBER 2009

Saldo dana hingga 31 Oktober 2009, adalah Rp. 8.667.485 (total pendapatan Rp.. Pendapatan hingga 30 Nopember 2009 adalah:

1. Hj. Neksi , Konsultan BI, Rp. 200.000
2. Erizka Fitrianadewi Bey/Taufik Bey Rp. 500.000
3. Bunga Bank Rp. 9.993
4. Formasi Jakarta Rp. 2.000.000.
5. Ita Sutisna, Matraman Jaya, Kapus, 250.000
6. Warga RT 016/06, Pegangsaan Menteng Rp. 200.000
7. Ibu Endang Dwitingsih RT 07/06, Pegangsaan Jakpusat Rp. 100.000
8. Tajudin VIY, Jakarta Pusat Rp. 200.0000
9. Adde VIY, Jakpusat Rp. 100.000

Total pendapatan hingga 30 Nopember 2009, Rp. 3.559.993, dengan demikian saldo dana CCC adalah Rp. 12. 277.478.

Pengeluaran hingga 30.000 Nopember 2009 adalah:
1. Foto copy Rp. 17.500
2. Foto copy Rp.45.600
3.
Materai Rp 42.000
4. Foto copy Rp. 20.900
5. Foto copy Rp. 4500
6. Pajak dan Adm Bank Rp. 11.998.
7. Hewan Qurban untuk Kota Pariaman an. Formasi (Forum Pengembangan Koperasi Indonesia) 1.000.000
8. Tinta printer refill warna color & black Rp 120.000
9. CD Rp 65.000
10. Foto copy Rp. 45.000.-

Jumlah pengeluaran hingga 30 Nopember 2009 adalah Rp. 1.371.898,-

Saldo dana CCC per 30 Nopember 2009 adalah : Rp. 10.805.580.

Minggu, 15 November 2009

RELAWAN TAHAP I.



Relawan kegiatan Children Crisis Centre akibat Gempa di Sumatera Barat Tahap I, 11- 25 Oktober 2009, patut disampaikan apresiasi atas kerelawanannya. Relawan relawan tersebut adalah:

H. Muchtar Bahar, sebagai penanggung jawab program, ketua Yayasan Bina Masyarakiat Sejahtera dan aktif sebagai Pengusus Ikbal AMM Sumbar Jaya. Selain itu aktif dalam berbagai jaringan LSM di Jakarta. Dengan alamat Kompek SPS Puri Indah D4/3, Kembangan, Jakarta Barat, 11610. HP 0811104249

H. Farhan Muin Dt Bagindo, pensiunan Pemda DKI Jakarta pendiri dan pengurus Ikbal AMM Sumbar Jaya, Pendiri YPMUI , aktif di Gebu Minang, Yayasan Rumah Gadang, Yayasan Bunda Kanduang, Bako IKK Kab. Agam. Alamat : Jl. Jati Raya No. 26, Jati rawamangun, Jakarta Timur. HP. 0813844422252.

Muhamad Rony
, saat ini aktif Di BMT Ibaadur Rahman, Ciawi Bogor. Anggota relawan yang juga berpengalaman di LSM dan keuangan mikro. Perum Bantar Jati Permai, tinggal di Jl. Calincing No.3 Rt 005/RW 13, Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara, 1`6152, HP. 081317199998

Imran Siddiq, mantan wartawan tinggal di Komplek SPS Puri Indah, Jakarta Barat, aktif dalam berbagai kegiatan social kemasyarakatan di Puri Indah. Komplek SPS Puri Indah D6/16, Kembangan Jakarta 11610. HP 0811812101

Chairil Anwar Tanjung, tinggal di bekasi berpengalaman dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, sebagai wakil Ketua yayasan Bina Masyarakat Sejahtera untuk pendampingan anak jalanan, pembangunan permukiman dan jaringan pemantau pembangunan. Tinggal di Taman Wisma Asri, Blok D24/43, Bekasi Utara, 17121 HP. 08128749257

Ersa Mardiah, lulusan Universitas Negeri Jakarta di bidang konseling, tinggal di Jakarta. Putri Salmiayati Muchtar yang aktif di Ikbal AMM Sumbar Jaya, Sekolah dhu’afa YPMUI, Bogor. Dengan alamat: Jl. Kayu 6 No 14, RT 04/RW 05, Kampung Ambon, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 1320 HP. 085691468890

Abdul Latif, karyawan KFC yang dirumhkan, karena KFC di Hotel ambacang, hancur. Aktif dalam berbagai kegiatan kepemudaan, kepramukaan dan sosial tingal di Parupuak, Tabing Padang.

Afma Tampan, aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya di Sumatera Barat, manager Radio Sushi FM. Tinggal di Jl.Binuang No. 26, Pauh, Padang. HP. 081374362368. Ia juga sebagai Ketua Pelawak Sumatera Barat

H. Agusri Said, dengan alamat: Jl. Radin Inten II Rt 08 RW 10, Kel. Duren Sawit, Jakarta Timur, aktif di Ikbal AMM Sumbar Jaya, Yayasan Rumah Gadang, YPMUI dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya.Hp. 081314004565.

H. Rusman Amra, wartawan Titian dan aktif di Ikbal AMM Sumbar Jaya, YPMUI dan juga aktif di Bako IKK Kota Padang. Tinggal di Pasar, Minggu Jakarta Selatan. HP. 0811900488

Selain itu, sejumlah relawan yang aktif dalam tahapan persiapan di Jakarta dan penggalangan dana yang diperlukan seperti H.Taufik Bey, H.Lahmuddin Noor, H. Drs,. Albazar MM, Hashnim Fadly hasan M.Si, Ir. Ir. H. Yanuar Muin, Hj. Yulinar Ismail, Siswanto Imam P. SE dan banyak lagi.

Rabu, 11 November 2009

LAPORAN KEGIATAN TAHAP I, 11-25 Oktober 2009



Gempa Bumi terjadi di Pariaman Provinsi Sumatera Barat dengan kekuatan 7.6 SR yang berpusat di laut dengan kedalaman 71 KM. Gempa Bumi terasa sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, dirasakan akibatnya di kota Medan, Aceh, Palembang, Jambi dan Pekanbaru. Gempa yang terjadi 30 September 2009, jam 17.16 itu telah mengakibatkan hancurnya perumahan, fasilitas umum, kantor pemerintahan dan fasilitas ekonomi.

Catatan sementara hingga 10 Oktober 2009 Hasil assesment relawan Muhammadiyah di Kabupaten Pariaman misalnya, telah mengakibatkan 431 orang meningal dan 322 orang luka berat, 133 Fasum rusak berat dan 33 lainnya rusak sedang, sebanyak 748 rumah ibadah rusak berat an 225 rusak sedang, 104 kantor rusak berat, 257 sekolah rusak berat dan 87 lainnya rusak sedang. Jumlah rumah yang rusak berat 70.608 buah, rusak sedang 11.407 buah dan rusak ringan 4.751 buah.

Dengan kondisi serupa di Kota Pariaman tercatat 32 orang meningal dan 88 orang luka berat. 27 fasum rusak berat, 125 rumah ibadah rusak berat dan 33 rusak sedang. Jumlah kantor yang mengalami rusak berat 35 buah dan rusak sedang 26 buah. Sementara itu, sebanyak 39 sekolah rusak berat an 21 rusak sedang dan 12.760 rumah penduduk rusak berat, 2.876 rusak sedang dan 2.531 buah rusak ringan.

Anak anak di lokasi gempa dengan lingkungan yang rusak, sekolah yang tidak dapat digunakan dan anggota masyarakat yang meninggal, terluka; mengalami persoalan psiychis, takut akan terulang gempa, takut sekolah, pendiam dan akibat sosial lain. Mereka inilah yang menjadi fokus dari Children Crisis Centre yang di-inisiasi oleh Yayasan BMS dan IKBAL AMM Sumbar Jaya. Dengan harapan melalui layanan ini dapat diberikan pertolongan pertama (emergency) pada anak anak untuk mencoba mengurangi akibat gempa, baik berupa gangguan psychis dan behavior pada anak anak yang menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD-gangguan stress pasca trauma)

Kegiatan layanan bagi anak yang terkena musibah gempa di Sumatera Barat untuk tahap I, telah berlangsung sejak 11 hingga 25 Oktober 2009 yang lalu, berjalan dengan lancar. Kegiatan dilaksanakan di 9 lokasi yang berada di Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Pariaman dan Kabupaten Agam. Jumlah anak yang dilayani hampir 700 anak dan ratusan keluarga yang ikut serta.

Lingkup kegiatan yang dilaksanakan adalah:
· Melaksanakan berbagai kegiatan art therapy (melukis, menggambar, mengarang)
· Melaksanakan cognitive therapy (olah raga, group support dll)
· Melaksanakan expressive therapy (menulis, menyanyi, menari, dll).
· Memberikan hiburan yang bersifat edukatif (game, canda, lawak dll)


Berlangsung nya kegiatan tersebut tentunya karena dukungan donasi dan doa berbagai pihak dan masyarakat yang peduli atas musibah ini. Keikhlasan dan motivasi relawan dari Jakarta dan dari Padang, dan redha Illahi merupakan kunci utama atas berjalannnya kegiatan ini. Mereka itu adalah tujuh relawan yang datang dari Jakarta dalam dua pemberangkatan serta dua relawan setempat.

Hingga 30 Oktober 2009 donasi dan dukungan yang diterima mencapai Rp. 30.005.000 dan telah dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp.21.337.515, dengan saldo Rp.8.667.485. Saldo ini direncanakan akan digunakan untuk kegiatan Tahap II, dalam bentuk yang sama dengan kegiatan tahap I, yakni memberikan pemulihan psychologis dalam bentuk simulasi, dialog pastisipatif, nyanyi-canda, sulap, menggambar, mengarang dan berbagai lomba edukatif.

Sejalan dengan itu, kegiatan Tahap II dan lanjutan akan difokuskan pada penyiapan sarana bermain dan perpustakaan anak di lokasi prioritas, sehingga akan memberikan motivasi dan dorongan semangat bagi anak anak untuk belajar lebih giat. Ini merupakan harapan dari anak anak dan juga permintaan orang tua mereka. Untuk setiap unit Sarana Bermain dan Perpustakaan diperlukan biaya sekitar Rp 12.500.000. Data sementara yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman kegiatan tahap I yang lalu dan usulan Posko Gempa di empat Kabupaten/Kota, Sumatera Barat, diperlukan paling kurang 25 Unit Sarana Bermain dan Perpustakaan.

Anak anak berdoa ” Ya Allah berikan lah redha Mu kepada orang orang yang peduli membantu kami” pada setiap akhir acara di semua lokasi kegiatan. Doa ini juga kami panjatkan agar dalam kegiatan mendatang berbagai donasi dan dukungan diberikan imbalan pahala dari Allah Swt."


Seusai doa diungkapkan, seorang ibu dengan anak yang di gendong di pengungsian Sungai Batang, bertanya " Kapan kembali lagi ?. Pertanyaan tersebut terasa menyentak kalbu. Kami hanya mampu menjawab " Insya'allah nanti ", dengan nada rendah sambil berpikir panjang dan manarik nafas dalam.

Harapan kami adalah donasi dan dukungan yang telah diberikan sebelumnya dapat dilanjutkan dalam kegiatan selanjutnya
.

DONASI UNTUK CHLDREN CRISIS CENTRE, SUMBAR, 31 Oktober 2009

Total dana yang terkumpul hingga 11 Oktober 2009, adalah Rp. 25.295.000. Pndapatan donasi 12 hingga 31 Oktober 2009, adalah:
24. Ayu, Rp 50.000
25. Emrizal Amir, PT Indosat, Jakpusat Rp. 50.000
26. Kurniawati , Taman Anggrek, Bekasi Rp 1.000.000
27. Donatur via Agusri Said Rp 360.000
28. Elly Tanjung Pinang, Via H.Taufik Rp 1.000.000
29. Widiastuti, PT Indosat, Jakpusat Rp 1.000.000
30. Abu Yamin, Jaksel Rp 250.000
31. Bastian, Matue Saiyo, Jakarta Rp.1.000.000

Dana yang terkumpul, 12 hingga 31 Oktober 2009, Rp. 4.710.000,-, Keseluruhan dana yang terkumpul hingga 31 Oktober 2009 adalah Rp. 30.005.000

DONASI UNTUK CHLDREN CRISIS CENTRE, SUMBAR, 11 Oktober 2009

Saldo hingga 8 Oktober 2009, Rp 10.400.000
Penerimaan donasi dan bantuan lain, hingga 11 Oktober 2009, adalah:
11. Budi Agung PRabowo, PT Ericson, Jaksel, Rp. 500.000
12. Niken,Klaten, Rp 100.000
13. Yayasan BMS Satu Init Komputer (Monitorr,CPU, dll)
14. Husin,Komplek SPS Puri Indah, 2 Unit panel listrik dan 2 kabel rol
15. Karyawan PT. Ericson, Jaksel Rp 1.500.000
16. Nani Budiningsih,PT.Indosat, Jakpusat Rp.100.000
17. Donatur via Agusri Said Rp. 1.445.000
18. Jamaah Pengajian Insan Kamil,Puri Indah,Jakbar Rp 1.500.000
19. Endang, TK Kembangan, Rp 150.000
20. BMT Ibaadurrahman, Ciawi Bogor, Rp 1000.000
21. Hj.Yulinar Ismail, Puri Indah, Rp 2.100.000
22. Donatur sekitar Bogor-Ciawi, via M Rony Rp 6.000.000
23. Karyawan PT Siemens, Pulomas, Rp 500.000

Penerimaan 9 hingga 11 Oktoberr 2009, Rp. 14.445.000 .Total donasi yang diterima hingga 11 Oktober 2009 adalah : Rp. 24.885.000

DONASI UNTUK CHLDREN CRISIS CENTRE, SUMBAR, 8 Oktober 2009

Sumbangan dan dukungan dana tunai dan dan dalam bentuk barang, untuk kegiatan Children Crisis Centre akibat gempa di Sumatera Barat, hingga 8 Oktober 2009, adalah:
1. Drs. H.Albazar MM, Rp 2.500.000,
2. SiswantoIP.LPPSE,Jaksel, Rp 1.200.000
3. Arisan Rumah Batu JKT, Lawang, Matur, Rp. 1.000.000
4. Diva Mulia MM,Kemang Pratama, Rp 2.500.000
5. Koperasi Syari'ah Al Inayah, Jakarta Rp 1.000.000
6. Hj. Ermawati, TK Salman, Ciputat Rp.1000.000
7. Richard Beresford, Microaid, Banda Aceh, Rp.1000.000
8. Diyah Maulana, Puri Indah, Jakbar Rp 200.000

Total Rp 10.400.000,-

RENCANA AKSI, LAYANAN ANAK AKIBAT GEMPA



Musibah Gempa


Gempa Bumi terjadi di Pariaman Provinsi Sumatera Barat dengan kekuatan 7.6 SR yang berpusat di laut dengan kedalaman 71 KM. Gempa Bumi terasa sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, dirasakan akibatnya di kota Medan, Aceh, Palembang, Jambi dan Pekanbaru. Gempa yang terjadi 30 September 2009, jam 17.16 itu telah mengakibatkan hancurnya perumahan, fasilitas umum, kantor pemerintahan dan fasilitas ekonomi.
Hingga 1 Oktober 2009, pagi tercatat lebih 100 orang yang meningal dunia dan sebagian besar korban masih dalam pencarian di reruntuhan gedung, dan bangunan bangunan di wilayah gempa.

Akibat Bagi Anak AnakKehilangan anggota keluarga, kerabat, teman, ataupun harta dapat menyebabkan munculnya Post Traumatic Stress Disorder (PTSD-gangguan stress pasca trauma). Masalah kesehatan jiwa ini tentunya harus segera diatasi sedini mungkin, sebelum penderitanya mengalami gangguan jiwa yang lebih parah. Karena kejadian (gempa dll) dialami dan disaksikan sendiri oleh para korban ketika bencana terjadi. Tentu saja, ini akan menciptakan kepanikan yang hebat, kecemasan yang mendalam, mimpi buruk dan perasaan tertekan.

Tujuan
Memberikan pertolongan pertama (emergency) pada anak anak untuk mencoba mengurangi akibat gempa, baik berupa gangguan psychis dan behavior pada anak anak yang menderita PTSD.

Prinsip
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan pijakan lima prinsip, yakni penanganan dini, membangun kemandirian, mobilitas. penanganan multi aspek dan terkoordinasi.

Pokok Kegiatan
Fokus kegiatan ini adalah untuk penanggulangan trauma dan depresi disebabkan oleh gempa yang terjadi pada anak-anak., yakni:
· Melaksanakan berbagai kegiatan art therapy (melukis, menggambar, mencipta puisi)
· Menyediakan bahan bacaan edukatif (buku cerita, majalah dll)
· Melaksanakan cognitive therapy (olah raga, group support dll)
· Melaksanakan expressive therapy (menulis, menyanyi, menari, permainan).
· Memberikan hiburan yang bersifat edukatif (pemutaran video, game dll)

Sumber Dan Pembiayaan
Sumber pendanaan dan bantuan diperoleh dari :
· Dari kalangan perantau yang berada di wilayah Jabodetabek
· Dari Kalangan Perusahaan yang peduli
· Dari Kalangan Lembaga Dalam dan Luar Negeri
· Dari Pemerintah Pusat/Daerah

Pengeluaran biaya diupayakan se-efesien dan se-efektif mungkin. Pos biaya untuk perlengkapan, media dan operasional dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan riil.

Sesuai dengan benntuk kegiatan emergency, biaya personil hanya sebatas untuk transportasi, akomodasi, kosumsi, kesehatan dan asuransi Kegiatan ini belum mampu memberikan honor kepada Tim dan relawan yang ikut serta.

Waktu
Sejalan dengan prinsip CCC yang dikemukakan diatas, maka kegiatan TahapI, akan berlangsung selama 2 bulan (emergency periode), terhitung sejak Mingu II Oktober hingga Minggu I Desember 2009. Kegiatan lanjutan akan dilakukan berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan dengan berbagai pihak pada akhir bulan November 2009.

Akuntabilitas
Semua dukungan yang diterima akan dikelola secara professional dan transparan. Semua pihak yang memberikan dukungan akan memperoleh laporan keuangan dan kegiatan yang dilakukan. Semua laporan tersebut akan dimuat dalam situs http://www.bmsfoundation.blogspot.com/ dan http://www.pedulianjal.blogspot.com/

Tim Kerja dan Relawan
Tim Kerja terdiri dari empat orang yaitu Penanggung Jawab dan Koordinator untuk tiga titik CCC, masing masing selama 2 bulan. Fasilitas bagi Tim kerja adalah akomodasi, transport Jakarta-Padang Pulang Pergi, dan kesehatan.

Tim Inti didukung oleh 9 relawan yang berasal dari lokasi program, masing masing 3 orang untuk tiap titik CCC. Mereka akan diberikan fasilitas transport, asuransi, akomodasi, dan konsumsi selama kegiatan berlangsung.

Selain itu kegiatan ini didukung pula oleh Tim Penggalangan Dana di Jakarta dan sekitarnya yang bergerak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan CCC di Kota Padang dan Pariaman.

Penasihat : Ir. H. Januar Muin
Pen.Jawab : H. Muchtar Bahar
Penggalangan Dana: H. Drs. Farhan Datuk Bagindo, Drs. H. M.Yusuf Sisus, Hj. Dra. Suharti Muchtar MM, Siswanto Imam Prabowo, SE, Drs. Hasynim Fadly Hasan,Msi, Hj. Yulinar Ismail dan dibantu oleh relawan lain yang berminat.

Fasilitator Lapangan:
Ir. H. Taufik Bey, Drs. H. Agusri Said ,
H. Lahmudin Noor, Chairil Anwar Tanjung, M Rony, Imran Sidik, Ersa Mardiah serta didukung oleh relawan 9 orang, dari Jakarta dan Sumbar.

Rekening Bank
Rekening Bank bersama untuk kegiatan ini :
Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS)
Bank Mandiri cabang Mabes POLRI
Nomor Rekening, 126-000-5246201
Atas nama: Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS)

Sekretariat

Sekretariat Bersama di Padang
Jl. Prof.DR. Hamka No 268,Padang Sumatera Barat

Yayasan BMS
Jl. Meruya Selatan No. 10, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta, 11650. Telp 021-58904105
E-mail: binasentra@excite.com-pkbm_bms@yahoo.com
www.bmsfoundation.blogspot.com

IKBAL AMM SUMBAR JAYA
Jl. Jati Raya Rawamangun, Jakarta Timur, Jakarta
Telp/Fax: 021- 4896468

HENTIKAN PEKERJA ANAK

Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta tidak seperti biasanya, lebih 2000 anak berkumpul dengan warna t-shirt merah, kuning, hijau dan putih. Hari itu 21 Juni 2009, berlangsung peringatan hari anak dengan tema " Berikan Kesempatan bagi Anak perempuan dan Stop Pekerja Anak". Larut dalam ribua anak anak, mahasiswa dan pihak yang peduli, adalah 150 anak anak yang didampingi oleh Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS) dan Yayasan Sekar.

Anak anak sejam jam 07.00 telah berkumpul di halaman Departemen Pendidikan Nasional dan mengikuti pelepasan pawai menuju Plaza Selatan gelora Bung Karno untuk selanjutnya mengikuti berbagai acara puncak. Selain sambutan dari ILO, Diknas dan Jarak, acara kali ini dimeriahkan dengan berbagai simulasi dan permainan berkelompok, pergelaran seni, dialog dan juga pembacaan puisi serta penandatangananan prasasti bersama.

"Kami tidak ingin bekerja, kami ingin belajar dan bermain " salah satu baris puisi yang dibacakan oleh Ayu, bekas pekerja anak diharapkan semakin memperkuat berbagai upaya agar anak anak diberikan haknya. Sebuah harapan maasa depan dengan akses atas pendidikan, memberikan hak hak anak dan menghapus pekerka anak".

Simbol perjuangan bagi hak anak tahun ini digambarkan dalam sebuah kincir angin dengan lima warna, dengan makna tidak henti berputar melawan angin penindasan, gambaran dari lima benua dengan tujuan yang sama.

Sabtu, 07 November 2009

AYO BELAJAR

Belajar Seumur Hidup " Long Life Education " kembali menjadi tema sentral dalam diskusi dan forum pameran yang digelar oleh World Vision Indonesia (WVI) di Tim bulan April 2009 yang lalu. Dalam ajang ini sejumlah pakar dan penjabat pemerintah menekankan pentingnya proses belajar seumur hidup dengan pijakan " Education for All ".

Dalam kegiatan "Pekan Aksi Global Untuk Pendidikan" tersebut DR.Gautama dari Diknas, Dr.Ing Budi Dharma, Praktisi PKBM dari ITB, Pengamat pendidikan Darmanintyas, dan nara sumber dari WVI membagi pengalaman. Pameran dari berbagai lembaga dan pementasan melengkapi acara ini.

Penekanan pembahasan ditujukan pada jalur pendidikan informal dan nonformal yang sangat mungkin di jangkau oleh masyarakat tanpa sekat usia dan wilayah tinggal. WVI mencatat satu juta anak rentang usia 7-15 tahun (SD dan SMP) tiap tahun putus sekolah dengan berbagai alasan, seperti tidak punya biaya, lokasi sekolah lanjutan jauh, terbatasnya transportasi, terpaksa bekerja membantu keluarga dan sebab lain. DR. Gautama menegaskan bahwa pendidikan informal dan non formal sebagai salah satu upaya strategis menghadapi persoatan tersebut.

Kondisi itu semakin memacu Yayaan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS) untuk melelembagakan kegiatan pendidikan informal yang telah dirintis sejak 13 tahun yang lalu. Yayasan BMS telah memulai pendirian Taman Bacaan anak dengan Gerakan Infak Buku, bimbingan pendidikan kesetaraan bagi anak jalanan, dukungan beasiswa, pembekalan ketrampilan produktif dan berbagai kegiatan lain.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat BMS (PKBM BMS) berlokasi di Kantor Yayasan BMS di Meruya Slatan No 10, jakarta Barat. 11620, email pkbm_bms@yahoo.com

Selasa, 25 Agustus 2009

“ Setengah Hati” Kebijakan Pengurangan Pekerja Anak

Disadari bahwa kebijakan tentang pencegahan dan perlindungan pekerja anak telah cukup lama di terima oleh pemerintah Indonesia, terlihat dalam UU RI No 20 tahun 1999 dan UU RI No 1 tahun 2000 berpijak pada konvensi ILO No. 138 dan No 182, mengenai pekerjaan terburuk bagi anak dan batas usia anak yang diperbolehkan bekerja.


Namun dalam realitas nya, secara kuantitas dan kualitas jumlah anak yang bekerja dan terpaksa bekerja tidaklah semakin berkurang. Dalam diskusi tentang fenomena ini di Jarak, 21 Mei 2099 yang lalu, terkuak berbagai isu yang cukup pelik, seperti.


Pertama, Pemerintah Indonesia masih belum tegas tentang batas usia anak yang diperbolehkan bekerja.

Kedua, pandangan yang keliru tentang anak.anak dianggap “asset” ekonomi dan terutama anak perempuan seperti yang ditemukan di wilayah Indramayu. Anak perempuan akan mendatangkan rezeki bagi keluarga, tanpa memikirkan jenis pekerjaan anak, usia dan resikonya.


Ketiga, Intensifnya para makelar pencari PRT dan TKW dengan iming iming kehidupan yang lebih layak, pengalaman bekerja di luar negeri di erkotaan, dengan memberikan contoh nyata di lingkungannya semabagi pemacu


Keempat, Belum banyak contoh sukses tentang perlindungan terhadap pekerja anak dibandingkan dengan keberhasilan yang “sumir” sebagai PRT, sek komersial, pekerjaan bersiko tinggi lainnya


Kelima, pemerintah daerah tidak cukup peduli untuk melakukan pencegahan dan perlindungan terhadap pekerja anak. Terlihat nyata dari kebijakan yang belum tegas dan minimal nya alokasi APBD untuk program aksi.


Keenam, upaya advokasi oleh kalangan LSM dan juga jaringan pekerja anak, belum mampu mengugah perhatian pemerintah.


Ketujuh, semakin urgen untuk melakukan pengentasan kemiskinan segera, karena akar utama dari semakin banyaknya pekerja anak adalah kemiskinan.

Diskusi terbatas yang dipandu oleh Ibu Aida Milasari dari Rumpun Perempuan ini memerlukan gerak lanjutan. Peserta diskusi dari berbagai LSM seperti Yayasan Sekolah Rakyat, Institus Kemandirian Indonesia, Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera, Yayasan Rumah Kita, Yayasan Sekam, YKAI, PKBI, Griya Rumpun, Yayasan Dinamika dan Jarak, sepakat untuk melakukan peningkatan kualitas dan lingkup program dan penguatan jaringan untuk advokasi memperjuangkan hak anak (Muchtar Bahar)

Jumat, 24 April 2009

COMPANG CAMPING PENDIDIKAN KITA


Sudah lebih setengah abad, upaya untuk memperbaiki layanan pendididikan yang berkualitas dan merata di tanah air, masih jauh dari harapan. Walau di segi alokasi anggaran untuk bidang ini telah berada diatas 20 % dari APBN setiap tahun.


Berbagai isu yang menghimpit dunia pendidikan Indonesia. “Kontradiksi kebijakan yang tercantum dalam UUD 45 dan amandemen dengan sejumlah kebijakan turunannya dalam bentuk UU.Sidiknas, Peraturan Pemerintah dan berbagai Surat Keputusan” papar Yanti dari Yayasan Kerlip, yang dikermukakan dalam Dialog Pendidikan di Wilayah DKI Jakarta, 15 April 2009, di Hotel Ibis, Jakarta Barat.


Muatan Pasal 31 UUD 1945 dan amandemen, dengan tegas menyatakan bahwa: (1) Seluruh warga negara berhak memperoleh pendidikan. (2) Semua warga negara wajib memperoleh pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (4) Pemerintah memprioritaskan pendidikan dengan mengalokasikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk penyelenggaraan pendidikan nasional.


Berkaitan dengan pasal 31 tersebut, ternyata Pemda DKI Jakarta menjabarkan nya dengan tolak belakang, tanggung jawab pemerintah bergeser kepada masyarakat. Dimuat dengan jelas dalam Perda DKI Jakarta PERDA No 8 tahun 2006, yakni Pasal 5 (2) Warga masyarakat memberikan dukungan sumber daya pendidikan untuk kelangsungan penyelenggaraan pendidikan. Pasal 7 (4) Orangtua berkewajiban atas biaya untuk kelangsungan pendidikan anaknya sesuai kemampuan, kecuali bagi orangtua yang tidak mampu dibebaskan dari kewajiban tersebut dan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pasal 9 Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.


Akibatnya jelas yang menjadi korban adalah warga didik. Menurut data Dinas Pendidikan DKI Jakarta tahun 2008, jumlah anak putus sekolah di tingkat SMA mencapai 1.253 orang. Lalu, jumlah anak putus sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 3.188 orang. Untuk tingkat sekolah dasar di Jakarta, pada tahun 2008 masih ada 571 pelajar yang putus sekolah. Lalu, dari tingkat SMP ada 1.947 pelajar yang juga putus sekolah.Alasan mereka putus sekolah kebanyakan karena kekurangan biaya dan harus membantu orang tuanya mencari uang.(Monitoring Kewajiban Pemerintah Jakarta dalam Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Makalah, Yanti Sriyulianti/KerLiP)


Dampak lain nya adalah dari tahun ketahun jumlah anak jalanan di DKI Jakarta dan di berbagai kota sekitarnya tidak lah semakin turun. Jumlah anak jalanan yang berhasil di tarik dari jalanan melalui berbagai program, digantikan oleh anak jalanan pendatang baru dengan jumlah yang lebih besar.


Kompleknya persoalan pendidikan ini, akan semakin parah bilamana memang Pemda DKI akan mengurangi alokasi APBD untuk pendidikan “Biaya pendidikan di Jakarta akan naik hingga dua kali lipat. "Karena DPRD DKI Jakarta menghapuskan Bantuan Operasional Pendidikan dari anggaran pendidikan DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Pendidikan Tinggi DKI Jakarta Margani M. Mustar menyatakan dalam acara Seminar Perspektif Pembiayaan Pendidikan di Jakarta kemarin. (Tempointeraktif 29 Februari 2008)


Dalam Dialog Publik yang digelar oleh Plan International itu, muncul sejumlah kritisi tajam terhadap penyelenggaraan pendidikan, diantaranya; kompetensi guru, fasilitas proses pembelajaran, buku teks hingga, penentuan standar kelulusan Ujian Nasional yang demikian rendah.


Alternatif pendidikan non formal yang dijalankan melalui Paket A, B dan C juga masih tidak berjalan efektif. Adanya pandangan yang kurang positif tentang kualitas terhadap lulusan ujian persamaan melalui jalur pendidikan non formal.


Dukungan komunitas terhadap penyelenggaraan pendidikan juga masih belum jelas. Komite Sekolah dan Dewan Pendidian yang diharapkan dapat memberikan kontrol dan masukan, lebih banyak berperan sebagai alat dari Sekolah


Itulah compang camping dunia pendidikan kita, yang akan menjadi fokus garapan “Pendidikan Untuk Semua” Education for All/EFA” yang telah dicanangkan dengan enam pokok aksi yang dapat menjadi acuan dalam konteks pembangunan pendidikan di DKI Jakarta kedepan:

· Memperluas dan meningkatkan kesempatan pendidikan pada usia dini, terutama bagi mereka yang terpinggirkan.

· Memastikan bahwa pada tahun 2015 nanti, semua anak, terutama perempuan, anak-anak yang terpinggirkan dan mereka yang menjadi etnis minoritas, memiliki akses terhadap pendidikan dasar yang bermutu.

· Memastikan bahwa kebutuhan untuk belajar dari semua generasi muda maupun dewasa terpenuhi melalui terbukannya akses terhadap segala bentuk pendidikan, baik formal maupun informal.

· Meningkatkan melek huruf khususnya bagi kaum perempuan, serta meningkatkan akses pembelajaran seumur hidup bagi orang dewasa.

· Menghilangkan disparitas gender dalam akses terhadap pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan mencapai kesetaraan kesempatan jender pada tahun 2015.

· Meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan, baik formal maupun informal.


Meskipun potret pendidikan demikian kusam, masih ada harapan di masa datang. Tentu saja dengan semangat kebersamaan yang konstruktif untuk melakukan perubahan.(Muchtar Bahar)


Kamis, 12 Maret 2009

YAYASAN SWARA

Yayasan Rumah Singgah Sakinah Wa Rahmah (SWARA) berdiri pada tahun 2000 dengan misi “Memberikan berbagai pelayanan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan anak dalam rangka menyiapkan masa depannya sehingga menjadi warga masyarakat yang produktif dan kreatif”. SWARA memili kelengkapan perizinan dan legalitas sesuai dengan ketentuan bagi LSM, seperti akte notaris, dominsili, terdaftar di Dinas Sosial dan lembaga terkait lainnya. Berbagai program bagi anak jalanan, anak terlantar dan keluarga miskin telah dilakukan sejak sembilan tahun yang lalu. Diantara mitra pendukung SWARA adalah Dinas Sosial DKI Jakarta, Rumah Zakat Indonesia, Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Persero PLN, Mendiknas, masyarakat dan pihak lain yang peduli.


Kontak Person : Endang Mintarja

Alamat: Yayasan Rumah Singgah SARWA

Jl. H. Saiman No.17, RT 002/RW05, Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta Timur

Telp: 021-70798085

e-mail : swara_200926@yahoo.co.id


Selasa, 24 Februari 2009

FORUM KOMUNIKASI PENGELOLA RUMAH SINGGAH (FKPRSG)

FORUM KOMUNIKASI PENGELOLA RUMAH SINGGAH (FKPRSG) se DKI JAKARTA ditumbuhkan dengan visi "Tercapainya tatanan kehidupan berorganisasi yang dinamis dan bertanggung jawab menuju terwujudnya rumah singgah yang mandiri, produktif dan sejahtera. Visi itulah lima pokok misi ini dijabarkan, yakni:

  1. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya kesejahteraan anak jalanan.
  2. Menjalin hubungan kerja sama dan fasilitasi antara rumah singgah dengan rumah singgah dan antara rumah singgah dengan stake holder.
  3. Menciptakan SDM pengelola rumah singgah yang tangguh, handal dan profesional sehingga dapat terwujud manajemen pengelolaan rumah singgah yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Mendukung dan memperjuangkan berbagai program kebijakan dan peraturan hukum yang berpihak kepada kepentingan/kebutuhan anak pada umumnya dan anak jalanan pada khususnya.
  5. Menyelenggarakan kegiatan dan pelayanan pusat studi dan informasi mengenai permasalahan dan kebutuhan anak jalanan, serta berbagai lembaga yang menyelenggarakan pelayanan kebutuhan anak jalanan.

FKPRSG telah merumuskan program jangka panjang, program jangka menengah dan program jangka pendek sejalan dengan misi yang diemban itu.

Untuk periode pertama, FKPRSG dipercayakan pada sebuah Tim Pengurus yang terdiri dari :

Ketua : A Gusman
Wakil Ketua : H.Otong
Sekretaris : Wardoyo
Bendahara : Nurhayati
Kep.Bidang Diklat : Umar Sumardinata
Kep.Bidang Advokasi : Muhammad Arif
Kep. Bidang Litbang : Anang Mansyur

Forum juga didukung oleh Koordinator Wilayah yaitu:
Jakarta Utara, Muchtar Haji Yasin
Jakarta Selatan, Yaya Wahyudin
Jakarta Timur, Endang
Jakarta Pusat, Rukman
Jakarta Barat, Muhammad Sidiq.

Sekretariat FKPRSG dengan alamat:
Jl. P. Swasembada Timur XI No. 15 Rt 12/Rw 10
Kelurahan Kebon Bawang
Jakarta Utara 14320
Telp/Fax: 021-4369024

Rabu, 18 Februari 2009

Pusat Informasi

Jakarta Utara
Yayasan Setia Kawan Raharja (SEKAR)
Jl. P. Swasembada Timur XI No. 15 Rt 12/Rw 10 Kel.Kebon Bawang
Jakarta Utara 14320
Telp/Fax : 021-4369024

Jakarta Timur
Yayasan Rumah Kita
Jl. Pedati No. 26 Rt.13/ Rw. 04, Cipinang Cempedak,
Jakarta Timur
Telp/Fax: 021-92849870

Yayasan Swara
Jl. H Saiman No. 17 RT 002/RW 05, Rawa Bunga,
Jakarta Timur
Telp/Fax: 021-70798085

Jakarta Barat
Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS)
Jl. Meruya Selatan No. 10, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,
Jakarta Barat, 11650.
Telp 021-58904105.

YAYASAN BMS

Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (BMS) berdiri tanggal 24 Nopember tahun 1995 di Bekasi. Yayasan BMS (dikukuhkan melalui Akte Notaris : Drs. Trisasono, SH, tanggal 16 Mei 1997). Akte notaris ini disempurnakan sesuai dengan UU Yayasan dengan akte notaris Budi Aryanto SH, No 07, 30 Januari 2008. Yayasan BMS berdiri untuk dapat mengembangkan kepedulian, bantuan dan dukungan bagi masyarakat. Sasaran yang hendak dituju secara umum adalah untuk peningkatan kesejahteraaan mereka lahir dan batin, sebagai cerminan dan tujuan pendirian Yayasan ini “Mewujudkan insan paripurna, manusia seutuhnya, sejahtera lahir dan batin di bawah naungan ridha Allah Swt”. Dengan upaya ini Yayasan BMS dapat memberikan kontribusi konkret terhadap pembangunan bangsa, baik di wilayah Bekasi dan wilayah lain di Indonesia.

Yayasan BMS memiliki akte notaris dan terdaftar pada Badan Keswadayaan Masyarakat di tingkat Kabupaten dan Kota,seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Jakarta Barat, DKI Jakarta dan Propinsi Jawa Barat. Selain itu Yayasan BMS tercatat di Directory Peace Building, LP3ES, LPPSE, Depertemen Hukum dan HM, Departemen Sosial dan terdaftar pada beberapa jaringan lain.

Kontak Person untuk Jakarta H.Muchtar bahar dan untuk Bekasi adalah Chairil Anwar Tanjung, dengan alamat:

Jl. Meruya Selatan No. 10, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, 11650. Telp 021-58904105.

Kampung Kedung Gede No 33, Kelurahan Setia Mekar, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Email :binasentra@excite.com & bmsfoundation10years@yahoo.com
Webside :www.bmsfoundationblogspot.com

YAYASAN RUMAH KITA

Yayasan Rumah Kita (ERKA) ini merupakan salah satu lembaga pelayanan kesejahteraan social yang berfungsi memberikan pelayanan berbasis profesi Pekerja Sosial (Social Worker) serta pengabdian pada masyarakat untuk memberikan kontribusinya dalam proses-proses pemecahan masalah kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat kecil & menengah yang fokus pada permasalahan anak.

ERKA berdiri pada 29 September 2005 (rintisan kegiatan sudah dimulai sejak tahun 2003), dan sudah terdaftar di Dinas Bina Mental Spiritual Kesejahteraan Sosial tanggal 9 September 2008. Serta turut memberikan sumbangsih pemikiran, ide, gagasan dan tenaga bagi pembangunan bangsa yang secara khusus memiliki kepedulian terhadap masa depan anak sebagai pemilik hak. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat ataupun melalui berbagai kajian yang diharapkan mampu melahirkan ide-ide kreatiif dan inovatif yang bermanfaat dan berguna bagi pengembangan kesejahteraan Masyarakat.

Visi, Anak Indonesia mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan hidup yang baik sesuai dengan pertumbuhannya. Dengan pijakan visi demikian, maka Misi Yayasan ERKA adalah "Misi, Mengupayakan pemenuhan hak anak dengan cara mendampingi dan melayani mereka, memberdayakan orang tuanya dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyediakan sumber dan akses pelayanan untuk anak".

Kontak Person : Herman Mustamin
Alamat Yayasan ERKA adalah : Jl. Pedati No. 26 Rt.13/ Rw. 04, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur
Tlp/Fax :62-21-92849870
Email : rumahkita_indonesia@yahoo.co.id

YAYASAN SEKAR

Yayasan Setia Kawan Raharja (SEKAR) berdiri tahun 1999 dan dilegalisasi melalui Notaris Yudho Paripurno, SH pada tahun 2000. Yayasan Sekar dengan visi "Terciptanya keberfungsian sosial masyarakat menuju masyarakat madani" didirikan oleh sekolompok anak muda yang peduli atas persoalan sosial di tanah air. Visi tersebut dijabarkan dalam dua misi utama yakni " Membantu pemerintah dalam upaya pelayanan terhadap masyarakat di bidang sosial dan kemanusiaan dan Membantu pemerintah dengan berperan aktif dalam pembangunan Nasional, terutama dalam bidang usaha kesejahteraan sosial dan kemanusiaan"

Kontak person Yayasan Sekar adalah Wardoyo yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif dengan alamat:
Jl.P.Swasembada Timur XI No 15 RT 12/RW10 Kelurahan Kebon Bawang, Jakarta Utara 14320.
Telp/Fax : 021-4369024
Email:Wdy_sekar@yahoo.com


Selasa, 17 Februari 2009

KEHADIRAN

Jaringan Peduli Keluarga Anak Jalanan (JAPELU ANJAL) ini hadir dengan motivasi untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak ntuk membantu mencari jalan keluar dari kompleknya persoalan yang menghimpit anak jalanan dan orang tua.

Jaringan ini terbuka untuk siapa saja baik perorangan maupun kelembagaan, pemerintah ataupun swasta dengan motivasi untuk membantu para keluarga dan anak jalanan di Indonesia.